Emang nggak ada kok orang yang jahat belakangan ini.
Jadi aku yakin aku bisa nahan nangis selama tahun 2013.
Aku juga yakin...
Akhir tahun nanti aku bisa mengabadikan tahun ini dengan 'A Year Without Tears'.
Tapi lama-lama kepercayaan itu mulai hilang.
Tidaaaaaaaaaak.
Akhirnya, sekitar 10 hari yang lalu aku nangis.
Sebenernya cuma gara-gara hal yang sepele sih, cuma gara-gara memory card kameraku error.
Tapi yang bikin sedih adalah, filmku ada disitu semua, dan itu udah ada 4 scenes, shootingnya berjam-jam dan akhirnya hilang dalam sedetik karena kesalahanku...
Awal mulanya, sekitar jam 20:00, aku mau mindah file di kamera ke flashdisk.
Nggak tau kenapa, tiba-tiba memory cardnya error gitu aku juga nggak ngerti.
Hal pertama yang terjadi adalah panik.
Waktu itu, aku bener-bener nggak enak sama temen-temenku yang udah shooting.
4 adegan itu lebih dari lumayan.
Perjuangan dan semangatnya hancur semua gara-gara aku.
Bener-bener kesedihan pertama dalam tahun ini.
Pikiran bener-bener kosong, terngiang-ngiang "gimana ini? gimana ini?" di dalam hati.
Nyebeliiiin.
Aku nggak bisa bayangin gimana ekspresi temen-temenku kalo aku bilang filenya hilang semua, jadi aku merahasiakan kejadian itu.
Emang sih, kalo dirahasiakan aku jahat, tapi kalo mereka tau, aku juga jahat.
Akhirnya aku minta bantuan temenku buat benerin memory cardku.
Siapa tau bisa balik.
Tapi dia malah membocorkan rahasiaku ke anak-anak kelas.
Tidaaaaaaaak.
Mereka semua jadi tau.
Aku mau minta maaf tapi malah jadi nangis di kelas.
Mereka bilang "santai aja, nggak papa kok" tapi aku tau pasti sebenernya mereka kesel.
Parahnya, Iha bilang "mati we de shooting dewe wae kono" walaupun dengan nada bercanda, tapi itu kata-kata paling menyedihkan yang pernah aku dengar :p
Dan kalau kalian tau, memory card handphone-ku juga keformat beberapa bulan yang lalu.
Itu semua nyebeliiiin.
Dengan keputusan yang tersisa, akhirnya kelompokku shooting ulang, dan kemarin Fikri sama Dhira dateng, Refda tetep nggak dateng, dan kita berhasil membuat 8 scenes!
Itu amat luar biasa bung...
Kebahagiaan tersendiri juga.
Tapi malemnya, Nana sms:
"De, minta nomernya Dhira. Darurat."
Pikiran-pikiran negatif mulai mendatangi.
"Lagi tak mintain na... Kenapa?!"
Nana membalas:
"Itu, videonya ada yang nggak ada..."
Dan kita-pun ngobrol, aku juga kabarin sana-sini, dan akhirnya Nana sms:
"Nggak jadi, dah ketemu :D sorry udah panik duluan."
BAAAAAAH.
Mini heart attack!
Pokoknya, aku udah dua kali kehilangan memory card, jadi aku nggak mau kehilangan lagi.
Harapanku buat nggak nangis tahun ini hancur cuma gara-gara memory card nyebelin.
Makasih banyak ya teman-teman filmku yang udah pengertian dan sabar...
Nana, Haidar, yang rela-rela aja shooting ulang :p
Tsany, yang bawain hampir semua properti di hari pertama :p
Dhira, yang udah benerin memory cardku :D
Ayu, yang udah nemenin cari makan siang :D
Luthfi, yang udah ngasih banyak saran dan ide :D
Iha, Fikri, yang udah bantuin banyak hal :D :D
Dan Refda, makasih aja deh nggak tau untuk apa :D
Sedikit bonus, foto-foto yang terselamatkan:
Best regards, @deaerninda.
No comments:
Post a Comment