Monday 22 April 2013

Plain Poetry

Tadi pagi aku dibangunin adikku, Dimas, sekitar jam 4 pagi.
Guess what?
Dia minta aku buat bikinin puisi, sepagi itu, katanya buat tugas sekolah.
Ya aku nggak mau lah, itu kan tugasnya, bukan kewajibanku juga, jadi aku bilang:
"Ya kamu bikin sendiri puisinya, nanti aku yang ngetik."
Akhirnya Dimas setuju, dan dia mulai nulis di kertas, mukanya serius banget gitu.
Aku pikir juga puisinya bakal bagus, eh, waktu aku baca........


Rubik
Sungguh aneh bentukmu
Aku bingung memainkanmu
Tapi, aku selalu berusaha untuk menyelesaikanmu
Akhirnya aku telah bisa
Dan saat aku mencoba lagi
Ternyata aku telah lupa
Rubik, siapa penciptamu?

Bola
Bola
Aku ingin sekali menjadi sepertimu
Sifatmu yang sabar
Walaupun telah ditendang banyak orang
Tetapi kau tidak pernah marah
Ataupun membalas
Kesabaranmu itu bagaikan baja
Semoga kau disukai banyak orang

What a plain poetry :))

No comments:

Post a Comment